Rabu, 15 April 2015

SEPUTAR FIQH HAIDH


http://fiiqih.blogspot.com/2015/04/seputar-fiqh-haidh.html
             DEFINISI DAN DASAR HAIDH

            Haidh menurut arti bahasa adalah ; Mengalir
Menurut arti Syara’ adalah ; Darah yang keluar dari kemaluan seorang wanita yang sudah berumur 9 (sembilan) tahun bukan karena sakit atau melahirkan. Adapun dasar haidh yang bersumber dari Al-Qur’an adalah firman Allah SWT dalam surat Al-baqarah ayat 222 yang berbunyi :
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيض
Artinya :
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid
Sedang dasar hadistnya adalah sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukkhori dan Muslim yang berbunyi ;
هَذَا شَيْءُ كَتَبَهُ الله ُعَلَى بَنَاتِ اَدَمَ. رواه بخاري ومسلم
Artinya :
Ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan kepada anak cucu Adam .


Nama – nama haidh menurut Ulama’ itu ada lima belas macam yaitu : 


1. Haidh       10. Dhohku

2. Mahidh    11. Dars
3. Mahadh   12. Diros
4. Thomtsu   13. Nifas
5. Ikbar        14. Qur’u
6. Thomsu    15. I’tishor
7. ‘Irok
8. Firok
9. Adza
Adapun yang haidh itu ada delapan yaitu :
1. Wanita        5. Unta
2. Kelelawar   6. Cecak
3. Dhobu’       7. Kuda
4. Kelinci        8. Anjing 


TANDA – TANDA BALIGH

Tanda baligh bagi wanita itu ada tiga macam :
1. Genap berumur lima belas tahun Hijriyah
2. Keluar mani (sperma) sesudah berumur sembilan tahun hijriyah
3. Haidh yakni keluar darah setelah berusia sembilan tahun hijriyah
Sedangkan tanda baligh bagi laki- laki itu ada dua :
1. Genap berumur lima belas tahun hijriyah
2. Keluar sperma setelah berumur sembilan tahun


Haidh pertama akan terjadi bila wanita sudah berusia kurang lebih 9 tahun. Yang dimaksud kurang lebih disini adalah ; Bila berumur 9 (sembilan) tahun kurang 16 (enam belas) hari 16 (enam belas) malam keatas sudah mengeluarkan darah itu tidak dihukumi haidh tapi dihukumi Istihadloh (darah karena suatu penyakit).
Bila Usia 9 (sembilan) tahun kurang 15 (lima belas) hari kebawah itu dihukumi darah haidh. Adapun bila mengeluarkan darah sampai berhari-hari yang mana sebagean belum masuk usia haidh dan sebagean lagi sudah masuk usia haidh, maka yang pertama dihukumi Istihadloh sedang yang kedua dihumi haidh.
MASA HAIDH DAN MASA SUCI

Masa haidh itu paling sedikit sehari yakni 24 jam. Dua puluh empat jam disini maksudnya adalah ; baik darah itu keluar dengan terus menerus atau terputus – putus dalam masa lima belas hari, artinya ; Sekali waktu keluar sekali waktu berhenti yang mana bila waktu keluarnya darah tersebut dihitung / dijumlah sudah genap 24 jam. Nah darah ini dihukumi darah haidh asalkan masih dalam masa 15 (lima belas) malam. Bila jumlahnya kurang dari 24 jam tidak dihukumi darah haidh tapi darah Istihadloh, jadi tetap wajib sholat.


Adapun batas “terus –menerus” adalah ; Bila kapas dimasukkan kedalam lubang vagina masih ada warna darah, ini dihukumi masih keluar sekalipun darah tersebut tidak sampai keluar pada tempat yang wajib dibasuh ketika bersuci.


Sedangkan masa haidh yang paling lama adalah ; Lima belas hari lima belas malam . Adapun lazimnya haidh itu selama 6 (enam) hari 6 (enam) malam atau 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) malam. Semua itu berdasarkan penelitian Imam Syafi’i terhadap kaum wanita Arab.


Sedangkan masa suci yang memisah antara haidh satu dengan berikutnya paling sedikit adalah selama 15 (lima belas) hari 15 (lima belas) malam.


Paling lama masa suci tidak terbatas. Dan lazimnya menurut masa haidh, jadi kalau haidhnya selama 6 (enam) hari, maka masa sucinya selama 24 (Dua puluh empat)hari. Bila selama 7 (tujuh) hari, maka sucinya selama 23 (Dua puluh tiga) hari.
Darah yang keluar saat sedang hamil itu dihukumi darah haidh dengan syarat sebagai berikut ;
 
-Genap sehari semalam
 
-Tidak melebihi 15 hari 15 malam
 
-Keluarnya sebelum merasakan sakitnya melahirkan. Wallahu ‘Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar